
Ketapang, Lensajurnalis.com – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Ketapang bukan sekadar seremoni formal. Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Ketapang, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Ketapang, menghadirkan sebuah perayaan yang sarat makna budaya dan pendidikan, mencerminkan sinergi harmonis antara upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan pelestarian warisan lokal.
Acara yang digelar pada Sabtu malam, (3/5/2025), menghadirkan berbagai kegiatan yang memukau. Saya bersama istri, Ibu Lusia Dewi Nurjana Alex Wilyo, serta anak-anak turut hadir menyaksikan rangkaian acara, mulai dari seminar pendidikan, pameran karya siswa yang menggali nilai-nilai kearifan lokal, hingga bazar produk UMKM yang menampilkan kerajinan khas Ketapang. Puncaknya adalah pertunjukan seni budaya yang menawan, semuanya dikemas dalam tema besar "Inovasi dan Strategi Pendidikan dalam Menyongsong Tantangan Masa Depan."
Dalam sambutan, saya menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif MPK Keuskupan Ketapang. Saya menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan daerah, yang tidak hanya melahirkan generasi cerdas, tetapi juga generasi yang mencintai dan melestarikan budaya lokal. Pameran karya siswa bukan sekadar menampilkan prestasi akademik, tetapi juga menggambarkan kreativitas mereka dalam mengekspresikan kekayaan budaya Ketapang melalui berbagai bentuk seni dan kerajinan.
Tema nasional Hardiknas 2025, "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua," sangat selaras dengan semangat kegiatan ini. Pendidikan yang bermutu harus mampu mencetak generasi unggul dalam ilmu pengetahuan sekaligus memiliki kepedulian terhadap budaya sebagai identitas bangsa.
Saya juga memberikan apresiasi khusus kepada MPK atas peran aktifnya dalam mendorong kreativitas siswa serta dalam mengangkat potensi UMKM lokal melalui bazar produk kerajinan tangan. Ini merupakan bukti konkret bagaimana pendidikan bisa bersinergi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Puncak acara berupa pertunjukan seni budaya menjadi momen istimewa. Perpaduan seni tradisional dan modern dalam tarian, musik, dan pertunjukan lainnya menampilkan bakat luar biasa para siswa serta kekayaan budaya Ketapang yang dinamis.
Peringatan Hardiknas 2025 di Ketapang ini menjadi lebih dari sekadar agenda tahunan. Ia menjelma menjadi perayaan kebudayaan, kreativitas, dan komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan berakar kuat pada nilai-nilai lokal. (HN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar