Festival Pencak Silat Tradisional 2025 Resmi Dibuka: Pendekar Wira Utama Tegaskan Komitmen Lestarikan Warisan Budaya - LensaJurnalis.com | Sumber Informasi Terkini

Breaking

Home Top Ad

Senin, 11 Agustus 2025

Festival Pencak Silat Tradisional 2025 Resmi Dibuka: Pendekar Wira Utama Tegaskan Komitmen Lestarikan Warisan Budaya

Foto : Pendekar Wira Utama yang juga Bupati Ketapang saat membuka Festival Pencak Silat tradisional. (Lensajurnalis.com/HN)


Ketapang, Lensajurnalis.com — Suasana semarak dan penuh semangat mewarnai Lapangan Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan, Minggu (10/8/2025), saat Festival Pencak Silat Tradisional 2025 resmi dibuka. Pembukaan dipimpin langsung Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Barat, bergelar kehormatan Pendekar Wira Utama.


Festival tingkat Kabupaten Ketapang ini telah menjadi agenda tahunan sejak digagas tiga tahun lalu. Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan semakin meriah, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk melestarikan seni bela diri tradisional yang menjadi kebanggaan bangsa.


“Semoga melalui festival ini, kita semakin bersemangat menjaga tradisi leluhur, khususnya pencak silat, gendang tar hadrah, dan tarian tradisional,” ujar Ketua IPSI Kalbar dalam sambutan. Ia menegaskan, pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri, melainkan bagian dari jati diri bangsa. “Silat adalah warisan, kehormatan, dan harga diri yang harus kita rawat. Adat, budaya, dan tradisi adalah identitas kita.”


Tahun ini, festival juga menjadi rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Dandim 1203, Sekretaris Daerah, para asisten dan staf ahli bupati, pimpinan OPD, anggota DPRD Dapil 1 Rion Sardi, tokoh paguyuban etnis, Camat Muara Pawan, unsur Forkopimcam, Ketua IPSI Kabupaten Ketapang, para pendekar, tokoh agama dan masyarakat, sesepuh perguruan silat, serta kepala desa.


Dalam kesempatan itu, Ketua IPSI Kalbar membuka peluang bagi desa-desa yang ingin menjadi tuan rumah Festival Pencak Silat Tradisional 2026, dengan batas waktu pengajuan tiga hari. “Silat tradisional hidup di pelosok kampung, hadir di kegiatan adat hingga pernikahan. Ia tumbuh bersama napas kehidupan masyarakat,” ujarnya.


Ia juga menegaskan, membangkitkan pencak silat adalah amanah dari para pendekar. “Pencak silat adalah satu-satunya tradisi bela diri asli Indonesia. Mari kita bumikan hingga mampu berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional.”


Selain festival ini, pada Oktober mendatang akan digelar Jambore Pencak Silat se-Kabupaten Ketapang untuk memeriahkan HUT TNI ke-80. Mengakhiri sambutan, ia berpesan kepada para peserta, “Selamat berkompetisi. Junjung tinggi sportivitas, persaudaraan, dan kehormatan. Jadikan ajang ini sebagai silaturahmi.”


Di sela kegiatan, ia juga menyinggung Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang baru ditutup di Kecamatan Sei Laur, sekaligus menyerahkan tongkat estafet tuan rumah berikutnya kepada Kecamatan Muara Pawan. Menanggapi aspirasi Putra Penyangga Tanjungpura terkait lokasi MTQ di Desa Tanjungpura atau Desa Mayak, ia memastikan LPTQ akan melakukan kajian sebelum keputusan final diambil. “Hasil keputusan LPTQ akan menjadi keputusan saya,” tegasnya. (HN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad