Kebocoran Saluran Limbah PT. PLA Diduga Cemari Sungai di Marau - LensaJurnalis.com | Sumber Informasi Terkini

Breaking

Home Top Ad

Kamis, 17 Juli 2025

Kebocoran Saluran Limbah PT. PLA Diduga Cemari Sungai di Marau

Foto : Ilustrasi pencemaran dari limbah PT. PLA. (Lensajurnalis.com/HN)


Ketapang, Lensajurnalis.com - Dugaan pencemaran lingkungan kembali mencuat di wilayah Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang. Kali ini, sorotan tertuju pada PT. Pertiwi Langgara Agromas (PT. PLA), perusahaan kelapa sawit yang dilaporkan mengalami kebocoran pada sistem saluran Land Application (LA) atau aplikasi lahan untuk limbah cair.


Kebocoran tersebut, yang disebut-sebut terjadi beberapa bulan lalu, diduga mencemari aliran sungai di sekitar kawasan operasional perusahaan. Dampaknya, sejumlah ikan ditemukan mati mengambang, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat sekitar.


Menanggapi laporan tersebut, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Ketapang melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P2LH), A. Yamani, memastikan pihaknya telah mengambil langkah serius.


"Kami sudah melakukan verifikasi langsung ke lapangan dan mengambil sampel air dari sungai di sekitar lokasi. Sampel tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian," jelas Yamani saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 17 Juli 2025.


Berdasarkan hasil awal verifikasi, PT. PLA telah dikenai sanksi administratif. Namun, keputusan final terkait bentuk sanksi masih menunggu keluarnya surat resmi dari Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang.


Yamani juga menekankan pentingnya peran penegak hukum lingkungan (Gakkum) untuk turut serta dalam penanganan kasus ini. "Kami berharap ada kolaborasi penindakan dari instansi terkait agar persoalan seperti ini tidak terulang," ujarnya.


Di sisi lain, pihak PT. PLA membantah semua tuduhan yang dialamatkan. Melalui mill manager-nya, Roiman H. Munthe, perusahaan menyatakan bahwa tidak pernah terjadi kebocoran pipa maupun insiden pencemaran di wilayah mereka.


"Tidak ada kebocoran pipa seperti yang diberitakan. Kami juga tidak menemukan bukti adanya ikan mati. Sungai yang disebut-sebut itu pun letaknya cukup jauh dari areal operasional perusahaan," kata Roiman saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp.


Persoalan ini pun masih terus bergulir, menanti kejelasan dari hasil laboratorium dan tindak lanjut hukum dari instansi terkait. (HN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad