SMAN 1 Jelai Hulu Ketapang Klarifikasi Terkait Insiden Perkelahian Siswa - LensaJurnalis.com | Sumber Informasi Terkini

Breaking

Home Top Ad

Kamis, 15 Mei 2025

SMAN 1 Jelai Hulu Ketapang Klarifikasi Terkait Insiden Perkelahian Siswa

Foto : Proses mediasi yang dilakukan pihak sekolah SMAN 1 Jelai Hulu. (Lensajurnalis.com/HN)


Ketapang, Lensajurnalis.com - Menanggapi insiden perkelahian antar siswa yang terjadi pada 5 Mei 2025 di lingkungan SMAN 1 Jelai Hulu, pihak sekolah menyatakan bahwa langkah cepat dan bijaksana telah diambil untuk menangani kejadian tersebut secara adil.


Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada Kamis (15/5/2025), Kepala SMAN 1 Jelai Hulu, Yesaya Tanu, S.Pd, menjelaskan bahwa segera setelah insiden terjadi, dua siswa yang terlibat, yakni A dan G, bersama beberapa saksi mata dari kalangan siswa, langsung dipanggil oleh Guru Bimbingan Konseling (BK) dan beberapa guru lainnya untuk dimintai keterangan.


Siswa G yang mengalami luka pada bagian pelipis dan hidung langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak sekolah menegaskan bahwa tidak ada guru, termasuk Guru BK, yang memberikan instruksi kepada siswa untuk memberikan keterangan palsu kepada pihak Puskesmas.


Guru BK SMAN 1 Jelai Hulu, Idil Rivaldi, S.Pd, menambahkan bahwa pada hari yang sama, usai kegiatan pengumuman kelulusan kelas XII, siswa A dan G kembali dipanggil oleh Kepala Sekolah untuk proses mediasi. Dalam pertemuan tersebut, kedua orang tua/wali siswa juga turut hadir.



“Dalam pertemuan tersebut, siswa G mengakui bahwa ia lebih dahulu memukul siswa A, yang kemudian membalas, sehingga menyebabkan luka. Proses mediasi berlangsung kondusif dan menghasilkan kesepakatan damai secara lisan, serta penandatanganan surat pernyataan sebagai bentuk pembinaan kepada siswa yang terlibat,” jelas Idil.


Namun demikian, pada 6 Mei 2025, orang tua G melapor ke Polsek Jelai Hulu, kemudian viral di medsos tgl 7 Mei 2025, dalam unggahan tersebut, muncul berbagai tuduhan yang tidak berdasar, seperti penanganan lambat oleh pihak sekolah, keberpihakan, tekanan terhadap siswa dalam memberikan keterangan, serta tudingan bahwa guru menyuruh siswa berbohong kepada Puskesmas dan orang tua.


Menanggapi hal tersebut, pihak sekolah menegaskan bahwa semua tuduhan itu tidak benar dan sangat merugikan nama baik lembaga.


“Kami ingin menegaskan bahwa seluruh proses penanganan telah dilakukan sesuai prosedur, dengan mengedepankan prinsip keadilan, netralitas, dan tanggung jawab. Tidak ada guru yang mengarahkan siswa untuk berbohong. Kami percaya, sebagaimana orang tua mendidik anaknya untuk berkata jujur, demikian pula kami sebagai pendidik menjunjung tinggi nilai kejujuran,” tegas Kepala Sekolah.


Pihak SMAN 1 Jelai Hulu mengimbau masyarakat, khususnya keluarga besar siswa, agar tidak terpancing oleh informasi sepihak yang belum terverifikasi kebenarannya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan selalu berkomitmen menyelesaikan persoalan dengan pendekatan yang damai dan mendidik.


Melalui klarifikasi ini, SMAN 1 Jelai Hulu memohon agar nama baik sekolah dapat dipulihkan dan dihormati sebagaimana mestinya. Sekolah akan terus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, adil, dan kondusif bagi seluruh siswa. (HN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad