Pemkab Ketapang dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian senilai Rp3,3 Miliar

Foto : Penyerahan santunan oleh Pemda Ketapang dan BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris. (Lensajurnalis.com/HN)

Ketapang, Lensajurnalis.com – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan komitmennya dalam melindungi para pekerja dengan menyerahkan santunan kematian secara simbolis kepada ahli waris, Senin (19/05/2025). Acara yang berlangsung di Pendopo Bupati ini dihadiri langsung oleh Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP., M.Si, dan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat, Suhuri.

Penyerahan santunan ini merupakan bagian dari program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diberikan kepada pekerja, baik sektor formal maupun informal. Sejak 1 Januari hingga 7 Mei 2025, tercatat sebanyak 112 pekerja yang telah meninggal dunia menerima manfaat Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan dengan total nilai santunan sebesar Rp3.355.000.000.

“Ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pekerja dan keluarganya. Santunan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi keluarga yang ditinggalkan dan mencegah kemiskinan baru,” ujar Bupati Alexander dalam sambutannya.

Dalam kegiatan tersebut, beberapa ahli waris menerima penyerahan simbolis santunan. Berikut di antaranya:

Rabain, Pekerja Mandiri – Rp42.000.000

Samsul Bahri, Perangkat Desa Payak Kumang – Rp42.000.000

Siti Arofatin, Ketua RT Desa Bukit Kelambing – Rp42.000.000

Marham, Nelayan yang hilang di laut – Total Rp244.000.000 (Rp70.000.000 santunan kematian dan Rp174.000.000 beasiswa untuk dua anak)

Supriyarti, Guru Honorer SMKN 1 Ketapang – Total Rp177.000.000 (Rp42.000.000 santunan kematian dan Rp135.000.000 beasiswa untuk dua anak)

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan peluncuran program "Desa Menuju Era Digital 2025" yang dihadiri oleh seluruh kepala desa, lurah, dan camat se-Kabupaten Ketapang.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kalbar, Suhuri, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan perlindungan menyeluruh kepada pekerja. “Santunan ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata kehadiran negara untuk menjamin kelangsungan hidup keluarga pekerja yang ditinggalkan,” ujarnya.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan BPJS Ketenagakerjaan, program perlindungan ini akan terus dilanjutkan hingga menyentuh seluruh lapisan pekerja di Kabupaten Ketapang, demi terwujudnya masyarakat yang aman, sejahtera, dan mandiri. (HN)