Lampung Barat, Lensajurnalis.com– Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah pusat, Pemerintah Desa Kubu Liku, Kecamatan Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat resmi meluncurkan program budidaya ikan lele pada Mei 2025 lalu.
Program ini dimulai dengan penebaran sebanyak 27.500 bibit ikan lele jenis Sangkuriang dan Mutiara di sembilan kolam budidaya yang terletak di atas lahan seluas satu hektar.
Untuk mendukung keberhasilan program, Pemdes Kubu Liku mengalokasikan dana sebesar Rp162 juta dari Anggaran Dana Desa. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan kolam, pembelian bibit lele, pakan, serta peralatan pendukung budidaya.
“Dengan adanya budidaya ikan lele ini sangat membantu kami selaku petani kopi. Sembari menunggu panen kopi, kami bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha budidaya ikan lele melalui BUMDes,” ujar Aris Budiyarto, salah satu petani kopi sekaligus anggota Unit Usaha BUMDes Amanah Desa Kubu Liku.
Panen perdana diperkirakan akan dilakukan pada Agustus 2025, dengan target hasil panen sebanyak 2,4 ton ikan lele. Dengan harga jual rata-rata Rp22.000 per kilogram, pendapatan kotor diprediksi mencapai Rp54 juta setiap panen. Kolam-kolam ini ditargetkan dapat dipanen sebanyak tiga kali dalam setahun, sehingga total pendapatan pertahun dapat mencapai Rp162 juta.
“Dengan pemasaran di dalam desa maupun ke luar desa di wilayah Kecamatan Batu Ketulis, potensi penjualan sangat menjanjikan. Dalam setahun, panen bisa mencapai 7,2 ton dengan estimasi keuntungan bersih sekitar Rp156 juta untuk BUMDes,” jelas Subhan, Juru Tulis Desa Kubu Liku.
Lebih dari sekadar peningkatan ekonomi, program budidaya ikan lele ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi. Program ini juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat desa dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga secara berkelanjutan.(Red)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar